Sabtu, 20 Juni 2009

Jangan Cukur Bulu Ketiak

Anderson Cancer Center menyimpulkan, wanita yang mencukur bulu ketiaknya 10 kali lebih rentan terhadap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya.

Saat bulu ketiak dicukur hingga bersih, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata, pori-pori di daerah ketiak juga akan membesar. Ini memungkinkan toxin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran, bedak, dan krim dengan mudah memasuki kulit.

Deodoran antiperspirant menambah mudah toxin masuk ke dalam kulit, karena antiperspirant mencegah pengeluaran keringat yang bisa membantu melunturkan toxin yang masuk. Toxin yang masuk itu dapat tertimbun pada payudara, dan akibatnya, bisa timbul kanker.

Kesimpulan adanya hubungan antara kanker dan mencukur bulu ketiak ini diperoleh dari pendataan terhadap wanita di Amerika Serikat dan Eropa selama 10 tahun terakhir.

Bulu ketiak berfungsi melindungi ketiak dari zat racun yang hendak masuk dari luar tubuh, karena di ketiak terdapat kelenjar limfa yang memudahkan transportasi racun terutama ke payudara dan bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, jantung, dan otak, terutama apabila di payudaranya sudah tumbuh kanker.

Bila bulu ketiak telah dicukur namun kurang dijaga kebersihannya, bakteri dan kuman bisa tertimbun di pori-pori dan memudahkan timbulnya bisul atau abses. Mencabuti bulu ketiak juga memiliki risiko yang sama.
(Berbagai sumber/dila)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar