Sabtu, 20 Juni 2009

Kurang Tidur, Sulit Konsentrasi

Anak-anak usia 1-8 tahun yang tidur kurang dari 8 jam semalam cenderung bertindak hiperaktif dan sulit berkonsentrasi. Menurut penelitian di Finlandia, anak-anak itu berisiko tinggi terkena gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

ADHD merupakan suatu gangguan perilaku yang ditandai dengan aktivitas berlebihan dan perilaku impulsif yang tidak sesuai dengan umurnya. Gejalanya antara lain seperti suka berlarian tanpa arah, tak pernah merasa lelah, fokus mudah terpecah, ceroboh dan kerap melakukan kesalahan impulsif.

Dari hasil riset yang melibatkan 280 anak-anak ini, para peneliti dari University of Helsinki meyakini bahwa durasi tidur sangat berkaitan dengan gangguan prilaku ADHD. Dengan memastikan anak-anak mendapatkan waktu tidur yang cukup, risiko munculnya gangguan tersebut dapat dikurangi.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics ini, dilakukan dengan memperhatikan durasi tidur pada anak-anak berusia 7-8 tahun. Selanjutnya, tim peneliti juga memberikan sejumlah tes yang telah dirancang khusus untuk mendiagnosa gejala ADHD. Hasil tes itu kemudian dibandingkan dengan lamanya waktu tidur anak.

Mereka yang tidur malamnya kurang dari 7 jam, memperoleh nilai yang tinggi dalam tes prilaku tersebut. Mereka cenderung terlihat lebih hiperaktif dan bertindak sesuka hati dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang memiliki jam tidur lebih panjang.
(IS/dila)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar